Postingan

  PELUKAN HIDAYAH Pada pertengahan tahun 2019, tepatnya bulan agustus, Nenek saya dari sebelah Ayah meninggal. Tentu sebagai Cucu saya ikut memandikan jenazahnya, menyolati, dan ikut memakamkannya. Tapi harus saya akui pada saat selesai sholat Jenazah, dari masjid menuju ke tempat pamakaman, sepanjang jalan hati saya dipenuhi dengan ketakutan, dan pikiran sayalterus mem-flashback dosa-dosa. Namun pada saat itu belum terbersit di hati untuk berhijrah.    Pukul 11 siang nenek dimakamkan, setelah itu kami sekeluarga kembali ke rumah duka. Beberapa jam setelah ngobrol dengan keluarga, saya bersama Orang tua kembali ke rumah kami.   Selepas pulang dari melayat, seperti biasa malamnya kegiatan saya hanya bermain PUBG dan menulis sesuatu untuk dijadikan karya. Lalu pada saat pukul setengah satu malam tetangga depan rumah saya meninggal dunia. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, hanya berjelang beberapa jam ada lagi orang yang meninggal di kompleks saya.  Jadi dalam satu hari ada dua orang sek
MONSTER DALAM PDKT         Di kantin kampus, Deri tersenyum-senyum sendiri sambil melihat Nana yang sedang memakan nasi goreng. Pada saat itu hanya ada mereka berdua di kantin. Mahasiswa lain sedang makan di kantin sebelah       “Kamu kenapa, Der?” tanya Nana, “kok, ngeliatin aku terus?” Deri langsung memalingkan wajahnya dan langsung fokus memakan nasi gorengnya. Nana lumayan kebingungan melihat tingkah laku Deri yang sedang mencuri-curi pandang padanya.      “Na,” tegur Deri.     “Iya?”     “Boleh tidak aku mencintaimu?” tanya Deri dengan konyolnya. Nana menatap Deri sambil tersenyum kecil. Beberapa detik kemudian nana menjawab, “Silahkan, setiap orang memiliki hak untuk mencintai,” Deri pun tersenyum lebar mendengar jawaban itu. Seolah-olah Nana memberi dia peluang untuk menjadi kekasihnya. “Aku mau jadi pasangan hidupmu?” kata Deri menatap Nana dengan dalam.     Sementara Nana sangat kaget mendengar Deri berkata seperti itu. “Tapi belum sekarang,” samb
KETIKA JOMBLO KE BIOSKOP Sebagai jomblo, saya selalu minder kalo pergi ke bioskop sendiri. Bearnaise bisa saja ngajak teman buat nonton. Cuma rata-rata teman dekat saya itu masih kuno. Kuno dalam artian, bukannya mereka dinosaurus, orang utan, gak gitu. Jadi kalo misalnya saya ajak mereka,  “Bro, nonton film di bioskop, yuk?        “Ngapain nonton film di bioskop?” kata Teman saya. “buang-buang duit. Mending nonton di rumah aja, gratis!” Tapi mirisnya, pas saya mau pergi ke bioksop ada teman saya datang, trus dia ngomong, “Elson, mau ke bioskop, ya?”         “Iya,” jawab Saya.         “Nih ...,” kata dia, sambil memberikan sesuatu.         “Apa nih?”         “Flash disk,”         “Iya tau, tapi buat apa?”       “Nanti kalo udah selesai nonton jangan lupa filmnya disalin, ya.”       “Astaga, kau gila apa gimana sih?” kata Saya dengan emosi. “kau pikir bioskop kayak warnet?!”         “Emangnya gak boleh?”         “Pikir aja sendiri!”     Makan
BUNGA MAWAR DAN BUNGA TAI KUCING    Bagas terlihat sangat gugup, tangannya gemetar sambil memegang telpon genggamnya. Sebelum menelpon dia pun mengucap kata dalam hati, “Bismillah.” Kemudian dia memberanikan diri menelpon.       “Hallo, selamat malam,” sapa Bagas.       “Iya, malam,” balas Vio. “Ini siapa, ya?”       “Ini Aku ... Bagas, anak kelas 11 ipa 2.”              “Oh, iya, yang kere itu, kan?” kata Vio dengan nada bicara yang ketus.  Bagas sontak terdiam sambil mengigit bibirnya saat mendapatkan respon negatif dari Vio. Vio adalah Kakak kelasnya di sekolah yang saat ini duduk dibangku kelas 12; Vio salah satu siswa tercantik di sekolahnya, bahkan banyak siswa pria berpendapat bahwa dia yang tercanik di sekolah; Rambutnya panjang, lurus, dan  juga wangi, Seolah-olah tiap hari dia mandi pake kispray; Kulitnya putih bersih tanpa ada satupun bekas luka, kayak seumur hidup dia belum pernah digigit nyamuk; Bodynya bahenol, bentuk antara pinggang dan pantatnya berlik
Gambar
PERKEMBANGAN DIGITAL  BAGAIKAN SAMURAI Era digital memang keren dan mempermudah kita melakukan sesuatu. Apa-apa sekarang serba online. Walaupun di kota saya (Gorontalo) agak ketinggalan.  Disaat kota-kota lain sudah ada tranportasi online, di gorontalo yang online cuma “Ujian nasional” doang. Tapi Alhamdulilah sekarang di Gorontalo sudah ada transportasi online, dan itu sangat membantu. Mirisnya adalah kadang ada orang yang iseng. Kayak teman saya, dia pesan gojek, terus pas abang gojek udah dekat, di cancel. Kasihan, kan?      Itu ibaratnya kalian pdkt dengan cewe selama 3 bulan, terus pas kalian nembak, Ceweknya jawab, “Maaf, ya, Aku udah operasi kelamin.” Salah satu bukti nyata bahwa Era Digital memberi perubahan yang luar biasa dalam hidup adalah, dulu orang kalo mau jualan cuma bisa di toko, di pasar, di pinggir jalan, bahkan ada yang jualan di tengah jalan ... jualan nyawa dia. Tapi sekarang di Era Digital kita bisa jualan apapun di sosial media. Sampai-sam
Gambar
TRYING CLOSER (SWEET WOMAN)  Saat membuka facebook saya melihat sebuah postingan (foto) dari seorang wanita. Sebut saja namannya Andine. Umurnya setara dengan saya (19 tahun). Sejenak postingannya membuat saya berhenti melakukan scrool ke bawah. Dia terlihat cantik dengan senyumannya yang manis. Entahlah dia cantik beneran atau hanya karna efek kamera, yang mampu menipu kornea mata. Penasaran stalking pun terjadi. Setelah melihat postingannya saya beropini, "Seperti dia wanita yang beda." Kenapa? Karna setiap kali dia foto gayanya biasa aja, dan tidak berlebihan. Beda dengan cewek-cewek zaman sekarang yang kalo foto semua body language-nya bermain. Dia juga jarang update status, padahal lagi online. Pokoknya bisa dibilang dia agak beda gitulah. Hal ini pula membuat saya sedikit tertarik dan penasaran. Makanya pernah ada satu kejadian saat Dia posting foto, terus saya langsung komen:         "Sempurna." tulis Saya dikomentar. Iyalah dikomentar, gak